Hai teman-teman, pernah membuat puisi bukan? Kalau pernah, yuk baca lebih lanjut artikel ini agar puisi teman-teman makin menarik. Semua orang bisa membuat puisi, akan tetapi tidak semua orang bisa membuat puisi dengan diksi-diksi yang segar. Bagaimana caranya membuat puisi dengan diksi segar? Tentunya dengan terus belajar dan sering membaca puisi sebagai referensi.
Nah, dalam artikel ini mimin akan mengulas agar teman-teman bisa membuat puisi lebih menarik. Jika teman-teman ingin membuat puisi, perhatikan majas. Mengapa? Karena majas inilah yang membuat puisi kita menjadi hidup dan penuh imajinasi, terutama dalam penggunaan majas personifikasi dan metafora. Kita Ulas satu-satu yuk.
1. Majas Personifikasi
Majas personifikasi, adalah majas dimana kita mengumpamakan benda-benda mati seperti benda hidup layaknya manusia, membuat benda mati hidup seperti makhluk hidup, atau makhluk hidup selain manusia seolah memiliki sifat seperti manusia. Untuk membuat majas seperti ini, pertama kita harus mencoba berfikir apa sajakah sifat-sifat manusia. Misal; sombong, rendah diri, angkuh, jujur, dermawan, dan lain-lain. Kemudian kedua, kita juga berfikir tentang pekerjaan-pekerjaan yang selalu dikerjakan oleh manusia; merayu, memukul, berkedip, memoles, dan lain-lain. Jika teman-teman sudah memikirkan hal-hal tersebut, mari kita hidupkan benda mati dengan sifat dan pekerjaan yang ada pada manusia. Kita ambil contoh “Batu”.
“Batu yang jujur, berkedip di hadapanku.”
“Batu yang sombong, menghinaku dengan penuh keangkuhan.”
“Tak ada yang lebih setia dari pada batu yang selalu diam menunggu matahari bangun dari tidurnya.”
Nah dari contoh di atas, teman-teman paham kan? Teman-teman bisa mengganti batu dengan benda-benda mati lainnya. Gunung, Langit, Sapu, Karpet, Buku, dan lain-lain. Berilah kehidupan pada benda-benda mati tersebut.
2. Majas Metafora
Metafora adalah majas kiasan atau perbandingan. Majas ini mimin bilang, adalah kebalikan dari majas personifikasi. Teman-teman bisa mengamati benda-benda mati, kemudian buatlah peribahasa sebagai perbandingan dengan manusia. Majas ini juga bisa menciptakan sesuatu yang belum pernah ada. Berikut contohnya.
“Engkau bagai embun pagi. Hilang terkena sinar matahari.” Dalam kata-kata ini mengumpamakan manusia seperti embun pagi. Kebalikan dari majas personifikasi bukan? Dan majas ini bisa diartikan banyak hal. Misal, orang yang tiba-tiba menghilang dari hidup seseorang karena sesuatu hal, atau bisa diartikan seseorang yang singgah di hidup kita hanya sementara. Nah, untuk yang lainnya, teman-teman bisa membuat contoh-contoh lain untuk dibandingan dengan manusia. Untuk tahap belajar, mimin sarankan amatilah alam. Karena alam penuh dengan simbol-simbol penggambaran manusia.
Kemudian menciptakan sesuatu yang belum ada. Apa itu? Nah, karena mimin juga bingung menjelaskannya, yuk simak contoh-contohnya.
“Rambut Perak”, “Sayap Besi”, “Kelabang Kertas”, “Bulu-bulu air”, “Tangan-tangan api”. Seperti itulah contohnya. Dan untuk contoh-contoh yang sudah sering digunakan, misal; “Kutu Buku”, “Kuda Besi”, “Durian Runtuh”, dll. Teman-teman bisa membuat atau menciptakan peribahasa tersendiri agar diksinya menjadi lebih segar.
Sekian dari mimin, semoga dari artikel ini teman-teman jadi tambah ilmunya. Dan jangan lupa, langsung praktek yuk….